Cara Kerja Level Switch Relay & Kontak Relay
Sebagai pendahuluan, kita ulas lagi mengenai cara kerja level switch dan kontak relay-nya, yang telah dibahas pada artikel sebelumnya.
Saat air mencapai level low maka dua pemberat (sinker) akan menggantung. Saat level air mencapai setengah dari pemberat yang bawah, total berat keduanya akan mampu menarik switch yang ada pada switch body di bagian atas. Switch yang tertarik pemberat secara mekanis akan membuat kontak relay menjadi “close” dan arus listrik akan mengalir melalui kabel dari sumber listrik (biasanya berasal dari colokan listrik rumah) ke mesin pompa air untuk mulai start dan mengisi air ke dalam toren hingga mencapai level high.
Saat air mencapai level high, maka pemberat bagian bawah akan mengambang dan saat level air mencapai setengah dari pemberat bagian atas maka level switch akan kembali ke posisi awal (dengan bantuan pegas yang ada dalam switch body) sehingga kontak relay akan menjadi “open” dan arus listrik terputus sehingga mesin pompa air mati secara otomatis.
Pihak pembuat level switch ini menyediakan 2 macam kontak relay yang bisa digunakan sesuai kebutuhan. Bisa dilihat pada bagian dalam level switch ada 2 pasang terminal yaitu A1-A2 dan B1-B2. Dua pasang terminal ini mempunyai fungsi berkebalikan.
Untuk keperluan yang umum seperti di
perumahan, gunakan terminal A1-A2. Agar lebih mudah dikenali, pihak
pabrik pembuat biasanya memasang 2 buah baut pada terminal A1-A2.
Fungsi dari masing-masing terminal ini adalah sebagai berikut :
Pada saat air mencapai level low, maka dua pemberat tadi akan menarik level switch kearah bawah dan kontak relay A1-A2 akan terhubung, sedangkan kontak relay
B1-B2 akan terputus. Karena rangkaian listriknya disambungkan dengan
terminal A1-A2, maka listrik akan mengalir dan mesin pompa air akan start.
Saat air mencapai level high, maka dua pemberat tadi akan mulai mengambang dan level switch akan kembali ke posisi semula dengan bantuan pegas. Akibatnya kontak relay A1-A2 akan terputus dan sebaliknya kontak relay B1-B2 akan terhubung. Sehingga aliran listrik yang tersambung di terminal A1-A2 akan terputus dan mesin pompa air akan mati.
Model koneksi rangkaian Level Switch Relay
Rangkaian koneksi yang paling umum digunakan dalam perumahan adalah seperti gambar diatas. Agar dapat berfungsi sebagai switch yang menyalakan dan mematikan mesin pompa air, maka level switch relay dihubungkan dengan memotong jalur phase dari sumber listrik (biasanya menggunakan stop
kontak) yang menuju ke mesin pompa air. Detailnya bisa lihat gambar
diatas. Kecuali colokan listrik dilepas alias tidak ada suplai listrik,
maka mesin pompa air akan “ON” dan “OFF” secara otomatis dengan kontrol dari level switch relay.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan rangkaian listriknya :
1. Gunakan ukuran kabel yang sama pada seluruh rangkaian, mulai dari sumber listrik (stop kontak), level switch di
toren sampai ke mesin pompa air. Minimal gunakan kabel berukuran 1.5mm2
yang mempunyai Kuat Hantar Arus (KHA) diatas 16A (dikurangi faktor derating
kabel yang kira-kira 0.7 maka KHA menjadi 11.2A). Sebagai contoh, mesin
pompa air 250W akan mempunyai arus listrik sebesar 250W/220V = 1.14A.
2. Usahakan titik sumber listriknya (atau stop kontak) berada sedekat mungkin dengan posisi level switch pada
toren dan juga mesin pompa air. Ini akan berhubungan dengan panjang
kabel yang digunakan, seperti yang telah dijelaskan diatas.
3. Pastikan koneksi kabel pada
titik-titik sambungan tidak kendur atau gampang lepas. Bila tidak yakin
dengan sambungan yang dipuntir sendiri, bisa menggunakan terminal block atau bisa juga menggunakan lasdop. Terminal Block yang materialnya dari plastik banyak dijual di toko listrik, biasanya 1 batang terdiri dari 10 titik sambungan. Terminal block bisa dipotong sesuai keperluan. Sedangkan untuk lasdop tersedia sesuai dengan ukuran kabel. Cara pemakaian lasdop cukup mudah, tinggal masukkan kabel yang akan disambung dan puntir didalam lasdop.
Dan apapun cara penyambungannya, sebaiknya ditambahkan isolasi listrik
pada sambungan tersebut untuk mencegah kesetrum atau kemasukkan air.
4. Pastikan juga koneksi kabel pada baut di titik terminal relay level switch cukup baik pemasangannya. Koneksi yang kendor akan mengakibatkan panas yang berlebihan dan akhirnya meleleh.
5. Pemasangan cover water proof harus cukup rapat untuk mencegah air masuk ke dalam terminal relay. Bila perlu tambahkan dengan cover plastic yang menutupi seluruh level switch.
Kontak relay pada level switch biasanya
punya kapasitas maksimum arus listrik sebesar 7.5A pada tegangan
listrik 220V. Sedangkan pada umumnya, mesin pompa air jenis jet pump menyerap daya listrik antara 250W – 400W, atau antara 1.14A – 1.82A. Jadi masih tergolong aman untuk mengalir melewati relay level switch.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar